Jumat, 09 Desember 2011

thailand1

Thailand, negeri seribu Buddha ...

Perjalanan kali ini membawa saya ke Thailand. Seperti biasa, berbekal download sana sini dan beberapa info, berangkatlah saya ke negeri tetangga itu.

Perjalanan ditempuh sekitar 3 jam dan sampai di Svarnabhumi airport sekitar jam 20.30. Tak terlalu sulit menemukan Taxi resmi dari bandara karena petunjuknya sangat jelas. Setelah menunjukkan peta hotel dalam bahasa Thai, kamipun meluncur. Ah, ya- saya mendapat pelajaran pertama : Tetap waspada dengan sopir taxi, sekalipun itu resmi !! Si sopir, yang semula mengajak saya berbicara dengan bhs inggris asal2an ‘mencuri’ uang saya !! Tepatnya gini, setelah dia membayarkan tol, dia tak mengembalikan uang saya semua. Sekitar 300 baht dia tilep !! Grrrh… hampir 100 ribu !! Pengen rasanya saya nonjok muka si sopir.. tapi apa daya waktu saya tanya dia pura2 bloon dan nggak bisa bhasa Inggris. Yah… dari pada beresiko diturunin di tempat sepi, atau di mutilasi…hiyyy… sya relakan saja meski dengan sumpah serapah di hati saya.


Sekitar 45 menit perjalanan, sampailah saya di hotel. Hotelnya lumayan, terletak di daerah sathorn. Nyaman, bersih, rapi tapi…. Nggak ada coffe makernya. Huh ! Tapi okelah, karena semua lebih baik dari apa yang saya kira sebelumnya.



Ayutthaya, kota legenda dari masa lalu...

Setelah nyari tour agent, berangkatlah saya ikutan tour. Yuhuuu… saya suka ini! Berkumpul dengan berbagai macam orang dari berbagai ras dalam satu tour. Tapi yang menarik perhatian saya adalah si guide. Berpenampilan sederhana, dan selalu membawa tas kresek yang isinya :


Tissue dan air mineral. Tampilan khas orang Thailand dan dia begitu menghormati saya setelah tahu saya dari Indonesia, bukan dari Philipine seperti perkiraan sebelumnya. Dia tanya apakah saya muslim dan memberi saya waktu untuk sholat dan memesankan saya makanan halal. Saya suka ini !!!


Di Ayutthaya, seperti candi2 di jawa tengah, berisi batu2 berserakan. Banyak pengemis juga… dan anjing yang berkeliaran. Tapi jangan kuatir, anjingnya jinak dan yang bikin saya heran, anjing2 itu makan nasi goreng !! Ke marble temple, dimana ada patung Buddha emas super gede… Di dalam Marble temple itu, digunakan juga untuk tempat berdo’a. Beberapa orang terlihat berdo’a di depan Buddha bergantian.

Jauh sebelum di Candi Borobudur menerapkan aturan untuk mengenakan sandal karet dan memakai sarung ketika memasuki candi, di tempat ini sudah dari jaman dahulu pengunjung wajib berpakaian sopan dan melepas sepatu ketika masuk ke dalam wat/temple/tempat ibadah/candi. Tentu saja, karena bagi mereka Wat/Candi bukan sekadar tempat wisata, melainkan tempat ibadah.


Dari Marble Temple kami menuju ke Wat Pho, tempat reclining Buddha terbesar di asia yang diselubungi kain kuning. Saya baru tahu kenapa orang Thailand demen abis sama kain kuning. Karena itu adalah warna matahari pagi, juga seperti warna bulan saat purnama… indah berkilau…*halah* Di tempat ini, ratusan patung buddha dengan balutan kain kuning berjajar mengelilingi Wat Pho.







Perjalanan berlanjut ke Bang-Pa In Palace, bangunan berarsitektur eropa dan china peninggalan masa lalu. Bener2 TOP abis viewnya. Meski negerinya nggak kalah semrawut dengan Indonesia, tapi Thailand bener2 menata pariwisata sedemikian rupa. Kalau di Indonesia… kira2 seperti Bali.






Mayoritas penduduk disini yang beragama Buddha menjadi keunikan tersendiri. Di bawah pohon, di sekitar patung Buddha terdapat aneka rupa sesaji dan bunga2. Unik. Mirip di Bali yang mayoritas beragama Hindhu. Selain itu, di mobil, taxi, bus gantungan bunga melati dan mawar menjadi 'hiasan wajib' yang dimiliki setiap alat transportasi


Siang beranjak dan kamipun di’giring’ menuju kapal pesiar untuk makan siang. Menunya ? Hmm.. kelihatannya nggak jauh beda dengan di tempat kita, hanya saya ragu-ragu untuk menyantap semua karena disitu babi beredar bebas… Tapi si guide menyediakan saya beberapa makanan bebas babi seperti ikan, sup jamur, buah dan beberapa sayuran. Raanya… biasa aja sih menurut saya tapi bolehlah kalau makan sambil duduk di kapal pesiar dan menyusuri Sungai Chao Phraya. Oh ya, teman seperjalanan kali ini asik2 banget, kebanyakan solo traveller... jadilah beberapa kali kami saling minta tolong untuk difoto.. hehehe....





Perjalanana menyusuri Chao Phraya menyenangkan. Kami melewati beberapa tempat menarik.. Grand Palace, Wat Arun, dan entah wat apalagi…selain itu juga melewati masjid kamalulislam dan perjalanan berakhir di Shri Phraya shopping centre. Biasalah… dimana2 kalo tour pasti diturunin di tempat belanja yang mahal sebelum dianter balik ke hotel. Tapi perjalanan pertama di Ayutthaya dan menyusuri sungai, bertemu dengan orang2 asyik dan guide yang unik membuat kekesalan saya akan sopir taksi di hari pertama datang sedikit terobati :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar