Thailand, ( kanchanaburi, kembali ke jaman Romusha )
Selama di Thailand, dengan waktu saya yang amat sangat sempit… yang saya inginkan selain ke Ayutthaya, … Kanchanaburi . Awalnya nyaris putus asa juga nggak ada temen ke tempat itu. Padahal kalo ikutan tur ini biayanya bakalan membengkak kalo sendirian… mana transportasi umum ke sana jarang… tempatnya terpencil… Sampai akhirnya seorang teman asal San Fransisco yang juga ada urusan di expo mengirim email dan .. yuhuu… sayapun berhasil mengintimidasinya untuk mengikuti tour yang saya rencanakan…. Lumayan… nggak jadi tekor !!
Pagi-pagi sekali saya harus bersiap2 karena perjalanan dari Bangkok ke Kanchanaburi lumayan jauh… sekitar 3 jam lebih! Perjananan pagi ini menyenangkan. Udara berkabut dan belum banyak kendaraan berlalu lalang. Beberapa alat transportasi umum terlihat mulai mengangkut ibu2 ke pasar tradisional dan anak2 yang pergi ke sekolah. Driver kami sempat berhenti sebentar di lampu merah dan membeli rangkaian bunga untuk digantungkan kaca spion! “This is for Buddha…” katanya.
Perjalanan yang lama terasa membosankan. Tak banyak yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan. Di kiri kanan yang tampak sawah dan rumah penduduk,… sebenernya, pemandangan seperti ini kalo di banding di Indonesia kalah jauh… Teman saya mulai cerewet mengajak ngobrol kesana-kemari yang saya tanggapi dengan tersenyum … hahaha… bukannya apa2… lha, dia ngajak ngobrol apa aja saya nggak sepenuhnya mudeng !
Akhirnya setelah dua jam kamipun sampai di Floating Market Damnoen Sanduak. Kami naik perahu dan perahu nyaris berhenti di sepanjang penjual souvenir meski kami nggak beli apa-apa. Sungainya sendiri butek, banyak sampah bungkus makanan, dan… yah… standar lah.. malahan kayaknya lebih asik di Kalimantan! (Oh ya, ketika perahu akan berangkat seseorang sempat memotret kami yabg ada di kapal. Saya sempet kege-eran saya kira itu poto mau buat iklan di Thailand… ternyata oh ternyata sekembalinya kmi dari situ kami mesti beli poto itu seharga 150 baht!! Ogaaahhhhhh!!!!!)
Sepanjang floating market, pemandangan yang menarik buat saya malah ibu2 yang julan nasi di perahu… nenek2 tua yang jualan gorengan… yang lainnya ?? standar lah sama seperti pedagang souvenir di malioboro atau sukawati. O ya.. harga2 disini ampiunnn mahalnya… mesti nawar dengan kejam kalo mau beli apa2. Teman seperjalanan saya sampe terheran2 melihat kegigihan saya menawar gantungan kunci !! dari 500 baht sampe 150 baht ! Padahal menurut saya harga segitu untuk 6 gantungan kunci masih kemahalan… xixixi…
Setelah beberapa waktu menyusuri sungai dan melihat sana sini di floating market dan hanya membeli serenteng gantungan kunci (habis barang yang lain biasa aja sih… standart abiss ) kamipun menyudahi perjalanan dan melanjutkan perjalanan ke Kanchanaburi.
Lama dan membosankan. Itu yang saya rasakan selama perjalanan. Setelah kira2 jam 11 siang, kami sampai di War Cemetery. Hah ?? Apalagi ini ? Sayapun seperti orang bloon disitu. Gak tau mesti ngapain… Lha wong di taman makam pahlawan negeri tercinta aja nggak pernah dikunjungi… ini di negeri orang !! Mana saya tau siapa yang dikubur disitu… Udahlah ngikut aja … Ini adalah makam para tentara waktu PD II. Kebanyakan dari mereka berasal daru US, jerman, jepang dan entah manalagi. Daripada panas2an mending saya nyari tempat berteduh dan ngeliatin orang2 dari situ… hehehe…
Dari makam pahlawan, kami melanjutkan perjalanan ke Jembatan River Kwai. Ini masih peninggalan PD II dulu juga… waktu Thailand dijajah oleh jepang. Jembatan ini membentang dari Kanchanaburi sampai Burma. Tentunya yang membangun ya para Romusha dulu. Kira2 kalo dibayangin mirip dengan masa kependudukan jepang sewaktu di Indonesia. Tapi sekarang rel tersebut hanya berfungsi dari Kanchanaburi sampai Nonthaburi. Penumpangnya ?? siapalagi kalo bukan para turis yang kebanyakan bule… Kalo saya sih… ugh… kereta gitu banyak di sini!! Ngapain juga rebutan naik.. malah ada yang lebih asyik…Kereta pengangkut tebu !!! …
Saya memutuskan berjalan di sepanjang Rel yang melintasi River Kwai. Pemandangannya bagus… dari jauh terlihat patung Dewi Kwan Im yang sepertinya baru selesai dibangun… atau diperbaiki ya??? Beberapa peringatan menunjukkan agar pengunjung berhati2 kalau berjalan di sekitar rel, soalnya menurut si guide, waktu peak season, seseorang pernah kecebur waktu jalan2 di situ. Yah… nggak heran, tempatnya sempit dan uyel2an … kalo ada orang mau melewati kita mesti bertoletansi dengan mengangkangkan satu kaki ke sebelah rel… ah susah amat ngebayanginnya…hehehe…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar