Sabtu, 01 Oktober 2011

Mama

ini hanya sekedar ilustrasi, silakan mengambil makna dari cerita ini... semoga berguna bagi yang membacanya.
di kios bunga.
Tampak seorang gadis kecil berada di kios bunga, sedang memilih bunga. bang, berapa harga setangkai bungayang ini, tanya si gadis sambil menunjuk bunga yang berwarna merah,cantik dan masih segar. yang itu harganya 30ribu dek, mau beli berapa tangkai?
hmmmm kalau yang di belakangnya berapa harganya bang? yang ini harganya lebi murah sedikit 25ribu.

saat bersamaan, ada seorang pemuda juga sedang memperhatikan bunga bunga di situ dan tanpa sengaja ikut mendengarkan percakapan si gadis dengan tukang bunga.
Diam diam si pemuda memperhatikan gadis kecil di dekatnya, tampak si gadis merogoh kantongnya dan mulai menghitung uang kecilnya. bang, hanya ini uang yang saya punya, bunga yang mana, yang bisa saya beli dengan semua uang ini. tanya si gadis sambil mengansurkan gengaman uangdan pandangan penuh harap kepada si abang tukan bunga dan si abang dengan segera pergi menagmbil bunga dan segengam uang yang di berikan si gadis.
Adik kecil, kakak boleh minta tolong pilihkan bunga untuk kakak ya? pinta pemuda tadi.
boleh kak, bunganya di sini cantik-cantik. kakak lagi mau beli bunga untuk siapa ? tanya si gadis dengan diam karna hanya bisa memilih bunga bunga cantik walaupun bukan untuk dirinya sendiri.
kekasih kakak yang berulang tahun hari ini, bunga yang apa yang cocok ujar si pemuda dengan semangat yang tertular dari si gadis kecil. Dengan cekatan dan gerak cepat seikat bunga telah di tangan si gadis kecil. Ini kak, pacar kakak pasti senang menerima bunga dari orang yang di cintai.
Si abang tukang bunga memperhatikan mereka sambil memegang setangkai bunga yang kurang segar.
Ini dek, bungamu. si gadis dengan segera menerimanya dan terima kasih pak.
Dek, untuk siapa bunga yang kamu beli? tanya si pemuda.
untuk mamaku kak, mama sangat menyukai bunga jawab si gadis sambil bergegas dari situ, setelah meninggalkan kios bunga.  Si pemuda penasaran melihat si gadis kecil memasuki sebuah jalan kecil, ia lantas dengan segera mengikutinya menelusuri melalui gang dan lorong kecil tadi yabg suram dan berliku. saat matanya terbiasa dengan sekelilingnya matanya terpanah dari kejauhan melihat si gadis bersimpu di depan sebuah pusaran dan kemudian meletakan bunganya di atas pusaran. tampak beberapa bunga yang telah layu di sekitar pusaran itu...
Setelah menunggu sesaat si pemuda menghampiri. Dek, kakak ingin berdoa juga untuk ibumu ya? tanpa menunggu jawaban si gadis. doapun sudah di lantunkan dan kemudian bunga yang di bawapun segera di letakkan di atas pusaran. tangannya mengulur untuk berjabat tangan.
Dek, terima kasih atas pelajaran hari ini, kakak masi punya mama tapi sering kali melupakannya.
Setiap kali mama menelpon karna rindu, kakak selalu punya alasan untuk tidak bertemu.
Hari ini kakak sadar, jika sudah di pusaran, rindu sebesar apapun tidak bisa bertemu..

sekian ilustrasinya,.... semoga bermanfaat bagi yang membacanya..


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar