Jumat, 28 Oktober 2011

DUKKHA ( kebenearan )

Dukkha

Ada kesukaran dalam praktik, namun dalam apa pun yang kita jalani, kita harus melewati kesukaran itu untuk mencapai kenyamanan. Dalam praktik Dhamma, kita mulai dengan kebenaran akan Dukkha, sifat tidak memuaskan keberadaan yang ada di mana-mana. Namun begitu kita mengalami ini, kita patah semangat. Kita tidak ingin melihatnya. Dukkha sungguh merupakan kebenaran, namun entah bagaimana kita ingin mengingkarinya. Ini sama halnya dengan bagaimana kita tidak suka melihat orang yang tua, namun lebih suka melihat yang muda dan menarik.

Jika kita tidak ingin melihat dukkha, kita tidak akan pernah memahami dukkha, tak peduli berapa lama pun kita hidup. Dukkha adalah kebenaran. Jika kita mengizinkan kita menghadapinya, maka kita akan mulai mencari jalan keluar darinya. Jika kita berupaya pergi ke suatu tempat dan jalannya terhalang, kita akan memikirkan bagaimana caranya membuat sebuah jalan. Setelah bekerja hari demi hari, kita akan bisa lewat. Ketika kita menemui masalah, kita mengembangkan kebijaksanaan seperti ini. Tanpa melihat dukkha, kita tidak benar-benar melihat ke dalam dan memecahkan masalah kita; kita hanya menoleransi mereka atau dengan cuek melewati mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar